TAKLIMUL MUTAALLIM

Rp. 48.000
Judul AsliTa’limul Muta’allim Thoriqut Ta’allumi
PenulisImam Al-Zarnuji
ISBN978-979-039-734-7
CoverSoft Cover
Ukuran14 x 20 cm
Tebal272 hal
Berat200 gr

SINOPSIS

Buku “Ta’lîm Al-Muta’allim fi Tharîq At-Ta’allum”, merupakan buku yang sudah sangat terkenal di kalangan para penuntut ilmu di Indonesia, hingga di luar negeri. Bahkan, buku ini menjadi pegangan wajib hampir di seluruh pesantren di Indonesia.

Buku ini berisikan panduan dasar bagi para penuntut ilmu. Dimulai dari penjelasan tentang definisi ilmu dan fikih berserta keutamannya, lalu tentang meluruskan niat ketika belajar, tentang cara memilih ilmu, guru, teman, tentang mengagungkan ilmu dan ulama, hingga penjelasan tentang hal-hal yang mempermudah hafalan dan yang menyebabkan lupa.

Di bagian akhir buku ini, juga dijelaskan tentang hal-hal yang mendatangkan dan menjauhkan rezeki, memperpanjang dan mengurangi usia. Ini merupakan kelebihan tersendiri bagi buku ini dibanding buku-buku yang lain.

Kelebihan lain dari buku ini ialah: penulisnya, Imam Az-Zarnuji, telah menelaah banyak maklumat pada zamannya, dengan bukti beliau banyak menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits Nabi,

dan syair-syair yang mendukung pemikirannya dalam pendidikan sebagaimana dipahami oleh para pendidik pada masanya.

Oleh karena itu, para orientalis Barat banyak mengkaji kitab ini sejak lama. Mereka menerjemahkannya ke dalam bahasa mereka, sebagaimana ia juga telah diterbitkan beberapa kali, di tempat yang berbeda-beda di penjuru dunia.

Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan mukadimah dan tahqiq dari dua pen-tahqiq; Shalah Muhammad Al-Khaimi dan Nadzir Hamdan. Tata letak isi buku menggunakan pola dua warna. Selain memperindah tampilan, juga memudahkan pembaca untuk dapat menikmat kalimat demi kalimat tanpa merasa lelah.

Inilah yang menjadikan buku ini begitu istimewa dan layak untuk dijadikan panduan dasar bagi para penuntut ilmu.

Buku ini ditulis sebagai jawaban masalah terbesar yang dihadapi oleh penuntut ilmu. Mereka sudah berlelah-lelah menuntut ilmu, namun gagal mendapatkan, mengamalkan dan menyebarkan ilmu itu sendiri.

Kegagalan itu, menurut Syaikh Burhanul Islam Al-Zarnuji, akibat para penuntut ilmu tersebut tidak menempuh jalan yang benar. Mereka juga tidak memenuhi syarat-syarat yang wajib dimiliki oleh penuntut ilmu. Dua hal inilah yang menyebabkan kegagalan penuntut ilmu.

Al-Zarnuji memaparkan dalam buku ini jalan apa saja yang harus dilalui oleh penuntut ilmu. Secara garis besar, terbagi menjadi dua. Petunjuk yang bersifat teknis, dan yang bersifat spiritual.

Yang bersifat teknis, di antaranya petunjuk tentang permulaan menuntut ilmu. Bagaimana urutan materi yang harus dilalui secara bertahap, dan berapa banyak kadarnya.

Demkian juga waktu-waktu yang tepat untuk belajar. Dibahas juga cara memilih guru dan teman yang membantu seorang murid tetap teguh menuntut ilmu.

Sedangkan faktor spiritual, lebih banyak mewarnai buku ini. Seperti niat dan motivasi menuntut ilmu, sifat dan karakter yang harus dimiliki. Yang tak kalah penting adalah bagaimana seorang murid menghormati ilmu dan gurunya.

Uraian di atas sepertinya terdengar klise. Namun jangan lupa: buku Ta’limul Muta’allim ini adalah buku yang populer dan digunakan para santri di seluruh dunia, dari zaman ke zaman.

Ini sebagai bukti bahwa meski ditulis ratusan tahun lalu, isinya tetap relevan hingga kini. Apalagi dalam versi yang diterbitkan Aqwam, dilengkapi dengan tahqiq atau verifikasi dengan sandaran berbagai kitab dan manuskrip yang terkait.

Di terbitan terbarunya, Aqwam juga melengkapi dengan naskah Ayyuhal Walad karya Imam Al-Ghazali. Ayyuhal Walad berisikan nasehat-nasehat penting untuk penuntut ilmu. Popularitasnya tak kalah dengan kitab Ta’limul Muta’allim itu sendiri.

Meski banyak digunakan sebagai materi ajar untuk para santri, buku ini juga penting dibaca untuk pelajar atau mahasiswa non pesantren. Selain menjadi bekal bagi adab dan karakter yang lebih baik, buku ini menuntun mereka untuk belajar ilmu agama dengan benar.

Karena kewajiban belajar ilmu agama tidak pernah gugur hanya karena seseorang sibuk menuntut ilmu-ilmu dunia.

PENULIS

Al-Zarnuji lahir dan tinggal di Zarnuj, sebuah kota terkenal di luar sungai Oxus di Wilayah Turkistan sekarang di Kazakhstan. Burhan al-Din (bukti Din) atau Burhan al-Islam (bukti Islam) al-Zarnuji adalah julukannya. Ahli biografi percaya bahwa nama aslinya adalah al-Nu'man bin Ibrahim.

Ia belajar dengan banyak guru termasuk: Syekh Burhān al-Dīn 'Alī ibn Abī Bakr al-Marghīnānī (530–593  H / 1135–1197  M) penulis Al-Hidāyah , Syekh Abu al-Muhamid Qawaduddin Hammad ibn Ibrahim al-Saffar; Syekh Hasan ibn Mansur Qadiykhani yang agung; dan lain-lain.

Tanggal pasti kematiannya tidak diketahui, meskipun diperkirakan bahwa ia meninggal pada tahun 620  H (1223  M) di Bukhara.

ISI BUKU

Panduan dasar bagi para penuntut ilmu. Dimulai dari penjelasan tentang definisi ilmu dan fikih berserta keutamannya, lalu tentang meluruskan niat ketika belajar, tentang cara memilih ilmu, guru, teman, tentang mengagungkan ilmu dan ulama, hingga penjelasan tentang hal-hal yang mempermudah hafalan dan yang menyebabkan lupa.

Di bagian akhir buku ini, juga dijelaskan tentang hal-hal yang mendatangkan dan menjauhkan rezeki, memperpanjang dan mengurangi usia. Ini merupakan kelebihan tersendiri bagi buku ini dibanding buku-buku yang lain.

KELEBIHAN DIBANDING PRODUK SEJENIS

  • Kitab paling populer untuk kategori materi adab.
  • Syair-syair nasehat ditata terpisah dari teks buku dengan warna berbeda (dua warna)
  • Sudah dicetak lebih dari 30 ribu eksemplar.
  • Dilengkapi syarah dan diteliti oleh editor ahli sebelum dicetak.

MENGAPA HARUS MEMILIKI

  • Jawaban atas krisis adab yang menghinggapi dunia pendidikan saat ini.
  • Bekal pendamping bagi anak didik mengiringi materi pelajaran yang sudah didapatkan di sekolah.
  • Cetakan versi Aqwam masuk dalam kategori buku best-seller.

DAFTAR ISI BUKU

  • Daftar Isi — iii
  • Pengantar Penerbit — iv
  • Pengantar Cetakan VI — vi
  • Mukadimah Pen-Tahqiq — viii
  • Biografi Penulis — xxiii
  • Beberapa Naskah yang Menjadi Sandaran dalam Tahqiq — xxviii
  • Mukadimah Penulis — xxxiii
  • Pasal Definisi Ilmu, Fikih,dan Keutamaannya — 35
  • Pasal Niat (Ketika Belajar) — 45
  • Pasal Memilih Ilmu, Guru,dan Kesabaran dalam Belajar — 53
  • Pasal Takzim terhadap Ilmu dan Ahli Ilmu — 65
  • Pasal Giat, Rajin, dan Semangat — 77
  • Pasal Memulai Belajar, Ukuran, dan Urutannya — 101
  • Pasal Bertawakal — 123
  • Pasal Masa Belajar — 129
  • Pasal Kasih Sayang dan Nasihat — 131
  • Pasal Memetik Pelajaran dan Adab Mengambil Faedah Ilmu — 139
  • Pasal Sikap Wara’ pada Masa Belajar — 145
  • Pasal Hal-Hal yang Memudahkan Hafalan dan yang Menyebabkan Lupa — 151
  • Pasal Hal-Hal yang Mendatangkan dan Menjauhkan (Rezeki), 
  • Memperpanjang dan Mengurangi Usia — 157
  • Suplemen: Untaian Nasihat Ayyuhal Walad – 205

Tanya: Apakah buku ini bisa dijadikan kurikulum pendidikan sekolah saya?

Jawab: Tentu saja. Sudah sejak lama buku ini menjadi materi ajar wajib terutama di kalangan pondok pesantren.

Tanya: Apakah buku ini bisa dibaca dan dipahami sendiri tanpa Ustadz pendamping?

Jawab: Sebaiknya didampingi oleh Ustadz yang mampu menjelaskan buku ini. Di internet sudah banyak kajian-kajian membahas kitab ini. Penerbit Aqwam Insya Allah turut merilis video penjelasannya.

Tanya: Saya bukan anak pondok. Bisakah saya “menikmati” buku ini?

Jawab: Buku ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Proses editing di Penerbit Aqwam membuat buku ini enak dan mudah dibaca. Catatan kaki di dalamnya adalah tahqiq (verifikasi) hadits atau ucapan ulama, yang dapat dilewati bila kita tidak memerlukannya.