ISLAMIC PARENTING

Rp. 99.000
ISBN978-979-039-087-4
CoverHard Cover
Ukuran15 x 23 cm
Tebal280 hal
Berat520 gr

SINOPSIS

Saat banyak tindakan kekerasan orang tua terhadap anak mencuat, ada baiknya kita uji sejauh mana pengetahuan kita tentang interaksi Rasulullah terhadap anak-anak. 

Pernahkah terbayang tubuh besar yang mulia itu tergulung-gulung di tanah disertai derai tawa anak-anak kecil yang ceria? Atau saat bersama pasukannya nan gagah perwira pulang usai peperangan, tiba-tiba berhenti di gerbang kota sekedar untuk menaikkan anak-anak kecil ke kuda tunggangan beliau?

Atau bagaimana khotbah yang demikian agung dapat berhenti oleh langkah kecil yang berjalan tertatih mendekat mimbar sewaktu beliau berkhotbah? 

Banyak hal semacam ini yang diungkap buku ini. Adegan demi adegan dipotret dengan jelas dan dikisahkan dalam basaha yang ringan, membuat kita seolah hadir langsung bagaimana beliau mendidik anak-anak kaum muslimin. Mengagumkan, mengesankan, akan memaksa keharuan kita meleleh, yang akan bermuara pada kesimpulan:

Beginilah cara beliau melahirkan generasi terbaik. Suatu hal yang sering kita lupakan, karena menganggap generasi terbaik hanyalah para sahabat yang bertemu beliau dalam keadaan dewasa, tidak termasuk anak-anak yang hidup semasa dengan beliau.

Kejelian penulis untuk membidik proses pendidikan dari sejak janin hingga pra-nikah, merupakan keistimewaan buku ini. Fase sangat menentukan dan berpengaruh yang menjadi tanggungjawab orangtua untuk menghitam-putihkan anak-anak mereka.

Seperti inilah Nabi mendidik anak!

PENULIS

Lahir di Minya Al-Qamh, Mesir. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Zaqaziq (ibukota Provinsi Syarqiya, 75 km Timurlaut Kairo), dengan gelar Sarjana Sastra Arab.

Aktif dalam Jamaah Anshar Sunnah Al-Muhammadiyah. Tahun 1990 hingga 2000 pergi ke Arab Saudi dalam sebuah misi dakwah di kota Makkah. Selain menjadi imam dan khatib, ia juga menimba ilmu kepada beberapa syaikh. Diantaranya: Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Syaikh Muhammad Shalih bin Utsaimin, Syaikh Abdul Aziz Al-Rajihi dan Syaikh Safwat Nuruddin. 

Tahun 2000 ia kembali ke Mesir, meneruskan misi dakwah hingga ke manca negara. Ia kembali aktif berkegiatan dalam Jamaah Anshar Sunnah Al-Muhammadiyah, dengan menjadi Kepala Bidang Urusan Al-Quran, dan Kepala Bidang Kaderisasi Dai. 

Beberapa tulisan beliau di antaranya:

  1. Atfhalul Muslimin, Kaifa Rabbahum An-Nabiyy Al-Amin SAW. (Islamic Parentin, AQWAM)
  2. Al-Iqadh li Tadzkiril Huffadz bil Aayat Al-Mutasyabihah Al-Alfaadz
  3. Al-Bid’ah wa Atsaruha As-Sayyi’ alal Fardi wal Mujtama’.
  4. Lil Uqalaa’ Faqoth.
  5.  Lil Aaqilaati Faqoth.

Sumber

Link FB

ISI BUKU

Berisi cerita bagaimana Nabi mendidik anak-anak kaum Muslimin, baik ruhiyah, jismiyah maupun fikriyah mereka. Disajikan secara urut usia dari 0 tahun hingga usia pra-nikah.

KELEBIHAN DIBANDING PRODUK SEJENIS

  1. Komplit. Mencakup metode pendidikan anak dari 0 tahun hingga pra-nikah.
  2. Hanya hadits shahih. Kalaupun masih ada pencantuman hadits dhaif, tetap disertai keterangan.
  3. Beberapa hadits disertai dengan syarah.
  4. Dilengkapi dengan gambar / ilustrasi yang mempermudah pembaca mencerna isi buku. 
  5. Bertahun-tahun menjadi buku best seller.

MENGAPA HARUS MEMILIKI

  1. Anak adalah amanah. Orangtua harus berhasil mendidiknya dengan bagi agar menjadi investasi mereka di dunia dan akhirat.
  2. Membantu mengikuti sunnah Nabi dalam mendidik buah hati.
  3. Berisi pedoman pendidikan murni ala Islam. Sehingga orangtua tidak perlu lagi mencontoh metode pendidikan ala Barat atau non Islam lainnya.

Tanya: Apakah buku ini dapat membantu masalah saya dalam mendidik anak?

Jawab: Insya Allah. Dengan mencontoh metode pendidikan Nabi SAW berbagai masalah pokok pendidikan anak dapat teruraikan, atau ditemukan inspirasi solusinya. 

Tanya: Apakah mengikuti cara Nabi dalam mendidik anak juga berpahala?

Jawab: Pasti, kalau diniatkan untuk mengikuti sunnah Nabi SAW, orang tua akan mendapatkan dua manfaat: Pertama: Pahala mengikuti sunnah Nabi SAW; kedua: Keberhasilan mendidik anak menjadi shalih/shalihah.

Tanya: Siapa model hasil didikan Nabi SAW yang dapat dilihat atau dicontoh dalam praktik keseharian?

Jawab: Mereka adalah para shahabat Nabi SAW, yang kemudian melahirkan generasi tabi’in dan para tabiin. Merekalah sebaik-baik generasi dalam Islam.

Tanya: Bagaimana kalau saya sudah mempraktikkan isi buku ini tapi anak saya belum menjadi shaleh/shalehah?

Jawab: Jangan ragu untuk mempraktikkanya. Dengan niat mengikuti Sunnah Nabi SAW dalam mendidik anak, orangtua dapat menjadikannya sebagai sarana memohon (tawassul) kepada Allah agar menjadikan anaknya shalih/shalihah.

Tanya: Apakah isi buku ini mudah diamalkan oleh orang awam?

Jawab: Iya, buku mudah dipraktikkan. Apalagi jika orang-tua juga memiliki pembimbing / konsultan langsung berupa orang yang ahli agama dan berpengalaman untuk menerjemahkan isi buku ini ke dalam praktik.

Tanya: Apa kerugian orangtua bila gagal mendidik anak menjadi shaleh-shalehah?

Jawab:

  • Wibawa dan harga diri orangtua akan turun di mata lingkungan dan kerabat.
  • Kegagalan mendidik anak di dunia adalah beban bagi orangtua di akhirat.
  • Keburukan akhlak dan perangai seorang anak tetap dikaitkan dengan orangtuanya, meski telah meninggal.
  • Ketika sudah meninggal, orangtua tidak memperoleh kiriman pahala dan doa dari anaknya.